:: Mengejar Cinta putri NOso ( PARODI naQ raihan )

pada dahulu kala hiduplah keluarga kerajaan yang begitu bahagia , raja masako dan putri miwon memiliki anak yang begitu cantik jelita  anak sulungnya bernama putri Noso Royco dan anak bungsunya bernama putri tok_tok mereka hidup begitu rukun, mempunyai pembantu yang setia dan juga asisten cantik dan rajin.

 foto raja masako dan ratu miwon

 putri sulung :putri NOso

  putri bungsu : putri tok_tok

seiring waktu berjalan raja masako memanggil putrinya untuk membicarakan masa depan anaknya itu.

Raja Masako :" cepatlah kamu untuk mecari pendamping hidup"

putri Noso royco :"kenapa ayahanda?" *tanya sang putri *

Raja Masako: " ketahuilah anaku umurku sudah tidak muda lagi! sedangkan aku ingin sekali megendong cucu?*wajah melemas*

putri Noso royco : "baiklah ayhanda jika itu yang kau iginkan! maka kan kuturiti "

berjalan menigalkan ruangan ,

di luar kerajaan terdapat dua orang pangeran yang meamang sudah benar" naksir dengan putri noso karna bumbu" cinta yang diberikan putri noso bukanlah sembarang bumbu , malahan ini lebih dari panah asmara seorang cupid(bayi kecil yang bersayap dan memegang sebuah panah yang berlambang hati) , mereka berdua berusaha untuk menaklukana hati sang putri . sampe" jurus andalan yang jarang mereka berdua pakai tapi untuk itu biarkan cerita ini mengalir dengan gambar yang ada

pangeran kribo :P

kreativ By liena

 ksatria bajang hitam :D

kreativ by liehna

aksi pangeran Kribo :P
by Liehna

putri noso mulai bertingkah dengan pistol cintahnya 

by Liehna

 putri TOK_tok yang lagi eee....

cara yang tepat untuk berpikir (brend ne ekspresi pangeran kribo dan ksatria bajang hitam ) apa mungkin lagi memecahkan masalah karna eeenya nga keluar :D

ending cerita yang selalu berakhir dengan bahagianya setelah menepuh perjalan yang sangat jauh untuk medapatkan putri noso akhirnya berlega hatilah pangera kribo mendapatkan putri noso karna tantaganya yang memang cukup berat "diduruh makan 5 bungkus royco

sedangkan untuk ksatria bajang hitam pulang kekampung halamanya dan kembali menjadi jati dirinya yang dulu :